Pertanyaan Orangtua tentang Gangguan Pendengaran pada Anak

Pertama, yang harus kita lakukan sebagai orangtua ialah bersabar dan berserah diri terhadap ketentuan Tuhan. Ayah dan Bunda tidak boleh menyalahkan pasangan karena itu bukan tindakan yang produktif. Ayah dan Bunda tidak sendirian. Kedua, banyak dari kita (para orangtua) yang memiliki anak gangguan pendengaran (tuna rungu/tuli). Ayah dan Bunda dapat berkenalan dengan mereka dengan bergabung ke dalam komunitas orangtua anak dengan gangguan pendengaran. Ketiga, berdasarkan saran dari banyak orangtua, Ayah dan Bunda lebih baik mengusahakan Alat Bantu Dengar sehingga si anak dapat mendengar lebih baik.

Alat Bantu Dengar (ABD) adalah seperangkat alat elektronik yang berfungsi untuk mengeraskan suara sehingga suara percakapan dapat dikeraskan dan si pengguna ABD dapat mendengar. Ayah dan Bunda dapat membayangkan sebuah speaker aktif (yang digunakan untuk acara pernikahan/khajatan/sunatan) dan bentuknya diperkecil dan ringan sehingga tidak menggangu telinga.

Manfaatnya adalah anak Ayah dan Bunda akan mendapatkan stimulasi suara sehingga harapannya anak dapat memulai tahapan mendengar dengan tujuan akhir mampu berkomunikasi verbal (lisan).

Alat Bantu Dengar tidak dapat menyembuhkan gangguan pendengaran atau ketunarungan. Gangguan pedengaran merupakan kelainan pendengaran yang bersifat permanen. ABD ditujukan untuk membantu anak agar dapat mendengar lebih baik.

Banyak orang tua yang telah mencoba berbagai macam teknik penyembuhan berupa pijat syaraf, jamu, minum obat, tenaga dalam, namun belum berhasil menyembuhkan. Banyak orangtua yang kemudian sedikit-banyak menyesal untuk mengikuti berbagai teknik penyembuhan ketika ternyata hanya ABD yang saat ini dapat membantu si anak. Penyesalan ini bukan karena materi semata, namun pada keterlambatan anak untuk mendapatkan habilitasi suara yang kian bulan menjadi semakin lama.

Yang terbaik untuk anak Ayah dan Bunda merupakan hal terbaik pula untuk kami (para orangtua). Apabila ada pengobatan alternatif yang mampu menurunkan tingkat gangguan pendengaran, maka kami akan senang hati menerima informasi tersebut. Namun, karena kami pernah kecewa dengan kesimpangsiuran berita, maka kami mohon sertakan bukti klinis sebelum dan sesudah melakukan pengobatan alternatif, yakni dokumen hasil tes pendengaran ASSR yang biasa disebut Audiogram.

ASSR adalah serangkaian tindakan klinis oleh dokter THT untuk mengetahui perkiraan tingkat gangguan pendengaran seorang anak. ASSR dilakukan karena si anak belum dapat ditanyai apakah dia mendengar atau tidak mendengar, sampai batas berapa desibel dia dapat mendengar suara terlembut dan sampai batas berapa desibel dia mampu bertahan mendengar suara terkeras. Hal ini karena anak belum memiliki pengalaman mendengar. Oleh karena itu, tindakan klinis ini bertujuan untuk menghasilkan angka-angka obyektif dan terukur dan ditampilkan dalam sebuah audiogram.

ASSR dapat dilakukan secara mandiri, maupun menggunakan jaminan kesehatan semacam BPJS. ASSR yang pertama harus melalui uji pendengaran lain terlebih dahulu sehingga biayanya sekitar 1.5juta rupiah, sedangkan ASSR kedua, ketiga, dst, membutuhkan biaya sekitar 800ribu rupiah. Apabila menggunakan BPJS, Ayah dan Bunda akan dilayani secara gratis mengikuti prosedur klaim BPJS biasa.

ASSR merupakan acuan klinis untuk memastikan seseorang mengalami gangguan pendengaran ringan, sedang, berat, atau profound. ASSR dapat menjadi acuan seorang audiolog atau hearing acoustician di hearing center (toko yang menjual ABD) untuk merekomendasikan sejumlah merk dan tipe sesuai tingkat gangguan pendengaran anak. Semakin berat gangguan pendengaran biasanya harganya semakin mahal. ASSR juga menjadi salah satu syarat utama untuk mendapatkan donasi/bantuan ABD (jika ada).

Ada donasi ABD. Donasi ABD diperuntukkan untuk keluarga kurang mampu. Kualitas ABD-donasi tidak sebaik ABD-membeli-sendiri sehingga Ayah dan Bunda sebaiknya juga merencanakan untuk membeli sendiri ABD-nya. Donasi ABD telah beberapa kali dilakukan di Indonesia dan pada tahun 2016 dan 2017 telah dilakukan. Syarat dan ketentuan dapat Ayah dan Bunda baca di Starkey Foundation.

BPJS saat ini baru dapat membantu pendanaan ABD sebesar 1 juta rupiah dalam waktu lima tahun dan kekurangan pembiayaan pembelian dibebankan kepada pasien. Nominal ini memang terbilang sedikit. Namun demikian harus ditetap disyukuri. Ayah dan Bunda dapat menggunakan klaim BPJS pada beberapa Hearing Center yang sudah berhubungan dengan BPJS.

Kami menyarankan untuk memilih alat bantu dengar yang sesuai dengan besarnya kebutuhan mendengar anak. Perbedaannya terdapat pada spesifikasi teknis yang dapat dilihat di dalam kotak penyimpanan ketika membeli ABD. Belilah ABD yang memiliki MPO (Maximum Power Output) besar sehingga dapat menjangkau derajat gangguan pendengaran anak. Fitur Data Logging dan Noise Reduction pada alat bantu dengar dapat memudahkan hearing acoustician untuk menjawab kinerja ABD secara objektif. Pilih hearing center yang memiliki hearing acoustian dengan jam terbang yang tinggi dengan harapan hasil fitting alat bantu dengar dapat optimal ketika digunakan oleh anak kita.

ABD terbagi menjadi 2 tipe, Alat Bantu Dengar Analog dan Alat Bantu Dengar Digital. ABD Analog memiliki tombol pada sisinya untuk secara manual mengeraskan dan mengecilkan suara. Sedangkan ABD Digital tidak memiliki tombol. ABD digital akan secara otomatis menyesuaikan kondisi lingkungan, baik ketika kondisi ramai dan kondisi sunyi. ABD digital harus disetel dulu (istilah paling tepat ialah fitting atau di-pas-kan) sesuai audiogram yang telah dimiliki. ABD analog maupun digital mempunyai fungsi yang sama. Anak-anak zaman dahulu (kelahiran 80-90an) masih menggunakan ABD analog dan juga mampu berbahasa. Perkembangan teknologi digital ditujukan untuk memudahkan pengguna ABD dalam mengatur suara. ABD analog memiliki harga lebih murah daripada ABD Digital karena tidak banyak fitur yang diberikan.

Fitting Alat Bantu Dengar hanya dapat dilakukan oleh audiolog atau hearing acoustician. Fitting ABD biasanya dapat dilakukan di hearing center tempat kita membeli ABD. Fitting ABD tidak hanya dilakukan sekali, tetapi dilakukan beberapa kali secara berkala hingga didapatkan hasil fitting terbaik. Fitting terbaik pada tahap awal ialah ketika pengguna mampu membedakan 6 suara dasar yang dikenal dengan Ling’s Six Sound yang berada di dalam speech banana. Pada tahap lanjut, pengguna sebaiknya mampu menjangkau suara pada string bean.

Dr. Daniel Ling adalah seorang peneliti yang melakukan pengelompokan suara dari suara percakapan berdasarkan frekuensi dan desibel. Kelompok suara huruf tersebut terbagi menjadi 6, diwakili huruf ah, I, U, M, S, dan Sh. Hasil penelitian ini kemudian diabadikan dengan menggunakan nama penemunya, yang sering disebut Ling’s Six Sounds (6 Suara Ling).

Alat Bantu Dengar Analog memiliki keterbatasan ketika akan menyesuaikan ABD dengan gangguan pendengaran pengguna. Pengaturan ABD analog adalah keras dan lebut saja. Audiogram yang telah dimiliki menjadi tidak terlalu bermanfaat. Apabila ada dana berlebih, Ayah dan Bunda disarankan memberikan ABD digital daripada ABD analog. ABD digital akan sangat membantu dalam proses membedakan suara bagi penggunanya. Nada-nada yang terlalu tinggi dan nada-nada yang terlalu rendah akan diproses terlebih dahulu untuk disesuaikan dengan audiogram pendengaran anak. Untuk gangguan pendengaran berat dan profound disarankan untuk menggunakan ABD berjenis Super Power atau Ultra Power.

Harga ABD digital berkisar antara 6-16 juta perunit. Atau 12-32 juta sepasang.

Pertama, ada banyak orangtua seperti kita. Berdasarkan hasil diskusi, ada orangtua yang memilih untuk menunggu donasi ABD, ada orangtua yang memilih untuk membelikan satu unit terlebih dahulu, ada orangtua yang membeli dengan cara menyicil ke hearing center, dll. Kedua, anak adalah titipan Tuhan kepada kita, sudah sewajarnya kita mengupayakan yang terbaik bagi anak kita. Ketiga, tidak akan ada yang menyalahkan pilihan pribadi keluarga Ayah dan Bunda diantara para orangtua lain yang juga memiliki anak gangguan pendengaran.

Ayah dan Bunda dapat mendaftar ke starkey foundation – kuota cek dulu kuotanya di kota yang terdekat dengan tempat tinggal. Jika masih terdapat kuota kosong, Ayah dan Bunda disarankan untuk mendaftar pada lokasi tersebut.

Mulailah proses habilitasi anak secara bertahap. Anak-anak belum pernah mendengar suara sama sekali. Ayah dan Bunda harus bersabar, konsisten, dan terus berdoa. Proses habilitasi pertama ialah deteksi suara. Latihlah anak untuk mendeteksi keberadaan suara. Jadikan kegiatan ini layaknya permainan orangtua dan anak. Lakukan terus hingga anak paham antara “ada suara” dan “tidak ada suara”. Kedua ialah memahami sound-object associations dari Ling’s Six Sounds, yakni Aaaa untuk pesawat, Uuuu untuk kereta api, iiii untuk monyet, mmm untuk maem, ssss untuk ular, dan Sshhhh untuk bobok. Pada anak yang baru menggunakan ABD pada usia 2 tahun+, bisa menggunakan kartu pintar untuk memancing suara aaa dan uuu. Terlebih dahulu, Ayah dan Bunda cetak sendiri. Tunjukkan bahwa aaa berarti pesawat, dan uuu berarti kereta api. Lakukan strategi take turn bersama anggota keluarga sehingga anak memahami aturan main nya. Ling Six Sounds sebaiknya dilakukan setiap hari untuk memastikan konsistensi mendengar anak.

Pada dasarnya anak-anak yang hanya mengalami gangguan pendengaran memiliki intelejensi/ kecerdasan yang sama dengan anak lainnya. Oleh karena itu, Ayah dan Bunda tidak hanya diharapkan mengisi pemahaman anak tentang informasi-auditori saja, namun juga memperhatikan perkembangan anak pada motorik kasar, motorik halus, perilaku, dll.

Menurut para orangtua, rehabilitasi sebaiknya juga melibatkan expert (tenaga ahli) yakni terapis AVT dan terapis wicara. Informasi mengenai tempat terapi AVT dan Terapi Wicara (TW) dapat ditanyakan pada helpdesk RSUD terdekat. Jangan khawatir, terapi AVT tidak dilakukan setiap hari, cukup 1-2x seminggu. Pada umumnya, orangtua, terapis, dan anak bersama-sama belajar ketika terapi berlangsung. Kemudian orangtua akan mengulang kembali teknik-teknik memancing suara anak ketika di rumah. Terapi AVT berguna untuk meningkatkan pemahaman anak mengenai sebuah konsep. Konsep yang sederhana bagi anak pada umumnya akan membutuhkan usaha berkali-kali lipat bagi anak yang baru belajar mendengar hingga si anak paham. Semua konsep itu akan dipahami anak walau belum mampu diucapkan (tahapan reseptif). Lambat laun, anak akan mulai mengeluarkan suara yang telah dipahami (tahapan ekspresif).  Tugas Terapis AVT dan Terapis TW ialah memantau perkembangan bahasa anak sehingga peran mereka sangat penting bagi perkembangan bahasa anak.

Terapi AVT dan TW dapat menggunakan BPJS sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku pada tiap rumah sakit. Ayah dan Bunda mendapatkan paket terapi di rumah sakit daerah setempat dan dapat memperpanjang terapi tersebut sesuai kebutuhan anak. Pihak yang berhak memberikan rekomendasi kebutuhan terapi melalui BPJS adalah pihak rumah sakit.

Apabila Ayah dan Bunda memilih bahasa verbal sebagai bahasa antara orangtua dan anak, maka tugas kita ialah (1) memberikan akses mendengar sebaik-baiknya dengan memberikan alat bantu dengar yang sesuai, (2) rutin belajar untuk mengajari anak melalui terapi AVT, (3) memastikan Ling Six Sounds setiap hari, (4) memastikan telinga anak tidak mengalami iritasi, (5) menjaga anak agar tidak pilek dan batuk lebih dari 3 hari, (6) Memastikan anak menggunakan ABD dari bangun hingga tidur, (7) memberikan informasi auditori melalui suara Ayah dan Bunda sendiri (bukan tivi atau hp) lebih dari 1000 kata per jam.
Jika anak masih belum mampu mengeluarkan suara setelah menggunakan Alat Bantu Dengar selama 6 bulan, maka tahapan 1-7 di atas harus di cek kembali (evaluasi). Jangan malu bertanya kepada orangtua lain, terapis, dan hearing center. Jangan lelah untuk mencari pengetahuan secara mandiri, perluaslah wawasan, dan selalu membuka diri apabila ada informasi baru, maka semua akan indah pada waktunya.