Press "Enter" to skip to content

Membaca Integrated Scales of Development

Last updated on Februari 12, 2019

Setelah anak sadar terhadap suara, mengoceh, dan mulai mengamati mulut lawan bicara; tahukah Ayah dan Bunda sekalian bahwa semua perkembangan tersebut sebenarnya telah didokumentasikan dalam sebuah tahapan perkembangan terintegrasi. Kali ini, kita akan berdiskusi tentang cara membaca Integrated Scales of Development (ISD)?

Apa ISD itu?

ISD atau Skala Perkembangan Terintegrasi merupakan gabungan dari berbagai literatur tumbuh-kembang anak, kemudian diklasifikasikan ke dalam enam bidang utama, yakni (1) Pendengaran, (2) Bahasa Reseptif, (3) Bahasa Ekspresif, (4) Wicara, (5) Kognitif, dan (6) Komunikasi Sosial. Walau dipisah dalam beberapa bidang, namun setiap bidang memiliki beberapa konsep yang dapat dikembangkan bersama antara orangtua dan praktisi AVT. Karena seorang anak akan mudah mengucapkan suatu kejadian (ekspresif dan wicara), ketika kognisi (pemahamannya) dan kemampuan komunikasi sosialnya berkembang baik.

Perumus Integrated Scales of Development?

Kita ucapkan terimakasih kepada Cochlear Ltd yang telah merumuskan naskah akademik yang sangat bermanfaat dan dapat diakses bebas (gratis) oleh para orangtua yang menginginkan anak pengguna alat bantu dengar atau implan koklea agar dapat berbicara. Cochlear Ltd merupakan perusahaan pertama yang mendesain implan koklea dan mempopulerkan nya sebagai alat pendengaran canggih yang berpusat di Australia.

Ayah dan Bunda dapat mengunduh naskah aslinya dalam bahasa Inggris disini. Setelah diunduh, Ayah dan Bunda cetak dan staples agar tabel skala perkembangan terintegrasi ini tidak tercecer. ISD merumuskan perkembangan anak mulai nol bulan hingga 48 bulan (4 tahun).

Bagaimana cara membaca Integrated Scales of Development ini?

Cara membaca Integrated Scales of Development ini dapat dibayangkan seperti proses memasak sayuran. Kita harus mulai dari memilih sayuran, kemudian memotong, dan mencuci nya sebelum akhirnya merebus dalam kuali. Oleh karena itu, kita cermati lembar pertama dan mulai lakukan pencentangan (checklist) pada setiap perkembangan yang telah mampu dilakukan si anak.

Kami contohkan pengisian dan perhitungan ISD berikut ini:

ISD Tahap 0-3 Bulan

Pendengaran1. Anak sadar suara
2. Merespon bunyi dengan senyuman, menengok, terkejut ✔
3. Bereaksi terhadap suara yang keras ✔
4. Dapat mengenali suara Ayah, Bunda, dan Pengasuh
Bahasa Reseptif1. Kaget dengan bunyi yang mengejutkan ✔
2. Memandang lawan bicara nya ✔
3. Bereaksi dengan suara orang bicara dengan terdiam atau tersenyum
4. Mendengar dengan tenang suara orang yang dikenal ✔
Bahasa Ekspresif1. Menangis ketika lapar atau marah ✔
2. Mulai mengeluarkan suara vokal tanda senang ✓
3. Bersuara vokal ketika mendengar suara
Wicara1. Menangis ✔
2. Mengoceh atau berguman (vokalisasi) ✔
Kognitif1. Menyadari ada orang yang dikenal nya ✔
2. Memandang wajah atau benda ✔
3. Menanti rutinitas, misalnya disuapi makan.
Komunikasi Sosial1. Tampak seolah sedang mendengar lawan bicara ✔
2. Kontak mata semakin baik. Pada usia tiga bulan, semakin sering memandang lawan bicara, melokalisasi arah lawan bicara dengan matanya, dan mengamati mulut daripada wajah. ✔
3. Tersenyum atau mengoceh ketika mendengar suara ayah, bunda, atau pengasuh. ✔


Tahapan Awal Merupakan Pondasi Untuk Tahapan Selanjutnya

Ketika konsep pada Tahapan Perkembangan Anak Terintegrasi Usia 0-3 bulan sudah kita centang berdasarkan pengamatan objektif, maka kita hitung dulu kekuatan pondasinya. Misalnya pada pondasi/bidang Pendengaran. Kita hitung kekuatan Bidang Pendengaran dengan rumus: jumlah konsep yang dicentang pada bidang Pendengaran dibagi jumlah konsep pada bidang Pendengaran dikali 100%. Jika nilainya kurang dari ⅔ bagian (66,6%), maka pondasi pada bidang tersebut belum kokoh.

Berdasarkan contoh di atas, maka anak tersebut telah berproses dengan baik. Karena setiap bidang memiliki nilai antara 66%-100%. Penjelasannya ialah sebagai berikut.
Pendengaran : (3/4 x 100%) = 75%
Bahasa Reseptif : (3/4 x 100%) = 75%
Bahasa Ekspresif : (2/3 x 100%) = 66,6%
Wicara : (2/2 x 100%) = 100%
Kognitif : (2/3 x 100%) = 66,6%
Komunikasi Sosial : (3/3×100%) = 100%.

Mudah, bukan?

Tentu mudah jika waktu itu Alkha masih berusia 3 bulan dan kami sudah memahami metode membaca ISD. Lantas, bagaimana jika Alkha sudah berusia 3 tahun dan baru memahami metode membaca ISD ini? Pil pahit harus ditelan, kami dan terapis AVT harus bekerja keras untuk mengejar nya. Yuk kita lakukan pengamatan objektif pada tahapan selanjutnya.

Bila Tahapan Perkembangan Anak Terintegrasi Belum Terlampaui

Jika tahapan perkembangan anak terintegrasi usia 0-3 bulan sudah memiliki pondasi yang kuat pada seluruh bidang, maka lanjutkan analisis pada tahapan perkembangan anak terintegrasi usia 4-6 bulan, dan selanjutnya. Kemungkinan Ayah dan Bunda akan menemukan tahapan yang sudah terlampaui karena melewati 66%. Nah, tugas kita adalah merancang serangkaian kegiatan yang mendukung konsep yang belum dilampaui.

Ayah dan Bunda pasti akan menemukan tahapan yang tidak tercapai 66% pada salah satu bidang di tahapan perkembangan anak terintegrasi, biasa dinamakan gap (jarak). Sangat wajar karena anak saat ini sedang belajar mendengar dan berbicara. Kami juga masih berada pada posisi yang sama dengan Ayah dan Bunda. Jika demikian, artinya anak belum memiliki pondasi yang kuat pada bidang dan tahapan itu sehingga diharapkan Ayah dan Bunda tidak menggunakan daftar pada tahapan selanjutnya terlalu banyak karena akan membebani mental anak. Maka kita bisa lakukan diskusi dengan terapis AVT mengenai materi yang cocok untuk melatih kemampuan yang belum mampu dikuasai itu.

Mengenai batasan ⅔ dari jumlah konsep (66%) ini merupakan kebiasaan dari terapis. Kami belum menemukan naskah akademik yang membahas secara khusus. Semoga tulisan ini dapat memberikan gambaran kepada Ayah dan Bunda bagaimana alat bantu dengar dan terapi AVT secara objektif memberikan manfaat bagi anak yang belajar mendengar dan berbicara. Semoga penjelasan ini cukup dapat dipahami.

Sumber:
www.cochlear.com/in/home/support/rehabilitation-resources/early-intervention/scales-of-development-isd

Pos Sebelumnya
Pos Berikutnya

Tinggalkan Balasan