Mengenalkan bagian tubuh pada anak dengan gangguan pendengaran merupakan salah satu kegiatan awal dari AVT di rumah yang dapat dilakukan oleh orangtua. Bagian tubuh merupakan bahan berkomunikasi yang selalu dapat kita gunakan setiap saat. Kita bisa bermain, “di mana mata? di mana hidung?; baik di dalam mobil, di kereta, di mall, di mana saja.
Ketika anak telah mengenal bagian tubuh, maka kita dapat membantu anak untuk fokus atau konsentrasi pada bagian tersebut ketika sedang beraktivitas sehari-hari. “Alkha, dengar ya!!”, artinya kami sedang meminta si anak menggunakan sensor pendengaran yang dibantu alat bantu dengar dan atau implan koklea. “Alkha, donat ini bau nya enak”, artinya kami sedang meminta si anak menggunakan sensor penciuman melalui hidung nya.
Mengenalkan Bagian Tubuh Bagian Wajah Pada Anak
Mengenalkan anak dengan nama anggota tubuh dapat dilakukan dengan mengenalkan bagian wajah terlebih dahulu. Coba kita absen bagian mana saja itu? (1) Mata, Hidung, Mulut, (2) Telinga, Rambut, Alis, (3) Gigi. Beberapa teknik yang dapat kami sarankan ialah:
1. Memainkan Wajah Sendiri (Wajah Orangtua)
Secara tidak sadar, kita sudah mengenalkan kepada setiap anak mengenai anggota tubuh nya ketika dia berusia 10 bulan. Tapi bagi orangtua yang menyadari keterlambatan bicara ini di atas usia ini (termasuk kami), maka kita harus kejar kemampuan tersebut secepatnya.
Mengenalkan Bagian Wajah dengan Bernyanyi
Kita bisa lakukan permainan alamiah seperti bernyanyi, dan menyamakan bagian tubuh dengan memegang bersama-sama. Lagu Dua Mata Saya dengan modifikasi menjadi lebih pendek seperti ini juga cukup menarik bagi anak:
Dua mata saya
Hidung saya satu
Satu mulut saya, tidak berhenti makan
Bagaimana cara memainkan nya? Ingat teknik AVT, Bicara Dulu, Objek Kemudian. Kita harus menyebutkan nama yang sedang kita tekankan makna nya (highlight) sebelum menunjukkan objek nya.
Dua mata (setelah lagu sampai kata “mata”, jeda lagu, kemudian tangan kanan-kiri kita memegang kedua mata) dilanjutkan dengan kata “saya” untuk melanjutkan irama. Hidung (jeda lagu, kemudian tangan kanan memegang hidung) saya satu. Satu mulut (jeda lagu, kemudian tangan kanan memegang mulut) saya, tidak (jeda lagu, kemudian menggelengkan kepala) berhenti makan.
Irama lagu penting untuk dijaga karena hal ini juga sedang kita ajarkan kepada anak. Terapis AVT akan menyarankan teknik AVT melalui bernyanyi dengan tujuan nantinya anak dapat berbicara natural. Hal ini karena mereka terbiasa mendengar tinggi rendah nya nada.
2. Mengenalkan Bagian Wajah dengan Flashcard
Bagi anak-anak yang belum mengenal banyak mainan, penggunaan flashcard cukup memberikan hasil yang baik. Misalnya, Alkha dulu cukup mau belajar menggunakan flashcard pada usia kurang dari 2 tahun karena tidak banyak mainan yang kami miliki. Jika Ayah dan Bunda terlanjur memiliki banyak mainan, alangkah baiknya sembunyikan dan simpan mainan tersebut dari jangkauan tangan dan penglihatan anak.
Bila merujuk pada kegiatan menyamakan benda yang detail, maka flashcard terbaik ialah yang menyerupai gambar asli, baru kemudian beralih ke gambar kartun. Ayah dan Bunda bisa lihat apakah anak memiliki kecenderungan memiliki kesulitan memahami gambar kartun dari pengamatan sehari-hari.
Kita dapat menempelkan flashcard ke anggota tubuh kita yang sama. Jangan lupa, Bicara Dulu, Objek (atau Aksi) Kemudian. Contoh:
Bicara dulu: sambil memegang dan menunjuk flashcard “Alkha, lihat nih Papa punya Mata”,
Aksi: menutupkan flashcard mata ke mata kita sendiri.
Bicara dulu: sambil memegang dan menunjuk flashcard, “Alkha, mana mata monyet? Ini mata”.
Aksi: menutupkan flashcard mata ke mata boneka monyet.
3. Testing Menggunakan Flashcard
Kegiatan testing dapat dilakukan selama beberapa menit ketika anak sedang asyik bermain mengenal bagian wajah. Dengan menggunakan maksimal 3 flashcard, kita minta anak untuk mengambil satu setelah instruksi kita berikan. Bisa gunakan model language dari ayah dan bunda, atau boneka (jika terpaksa) untuk mengajari anak bagaimana testing ini dapat dilakukan.
Mama: “Papah, ambilkan Mata!”
Papa: “Mana mata ya? Ini mata”, menunjuk, baru kemudian ambil flashcard mata dan memberikan kepada Mama.
Mama: “Sekarang Alkha, ambilkan hidung!”. Ulang menggunakan instruksi yang lebih pendek. “Ambil hidung”. Ulang sekali lagi. Kemudian, bantu anak untuk mengambil flashcard hidung dan memberikan kepada Mama.
Setelah anak memahami bahwa setiap anggota tubuh memiliki nama, maka pekerjaan menjadi lebih mudah. Coba kenalkan anak dengan bagian tubuh yang ada di wajah seperti telinga, rambut, alis, dan gigi dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya tebak-tebakan anggota wajah, serta gosok gigi setiap pagi dan sore.
Mengenal Bagian Tubuh Secara Umum Pada Anak
Setelah anak menghafal nama-tubuh bagian-wajah, maka kita bisa mengenalkan bagian tubuh yang lebih umum seperti kepala, tubuh, tangan, dan kaki. Mainan yang kami gunakan cuma satu sih yaitu Mister Potato.
Mengenal Bagian Tubuh dengan Mainan Mister Potato
Mainan Mister Potato, saat kami mencari di toko mainan besar, sedang tidak diproduksi. Untungnya, Mama Alkha masih bisa mendapatkan mainan Mister Potato dengan kondisi preloved atau seken di marketplace. Tentu lebih murah daripada kondisi baru.
Mister Potato adalah karakter khayalan berupa kentang yang memiliki mata, hidung, mulut, telinga, tangan dan kaki. Kelucuan karakter ini dapat Ayah dan Bunda lihat pada film Toys Story. Bagian tubuh Mister Potato dapat dipisah-pisah sehingga kita dapat meminta anak merakit nya kembali sembari memberikan informasi pada anak. Misalnya, “Ayo, Alkha tubuh nya pasang dulu. Pasang mata nya. Ini tangan, pasang di sini”.
Melalui mainan ini, kita dapat lebih santai memberikan informasi auditori (auditory information), melatih motorik halus anak, melatih kesabaran anak, dan mengembangkan kemampuan imajinasi nya. Simpan mainan ini setelah selesai digunakan untuk mengenal bagian tubuh agar anak selalu tertarik ketika memainkannya di lain waktu. Selain itu, sangat mungkin ada bagian yang hilang bila Mister Potato tidak disimpan dengan benar.
Mengenal Bagian Tubuh Khusus Pada Anak
Mengenalkan bagian tubuh secara lebih khusus (detail) dapat dilakukan pada tahun kedua perjalanan anak mendengar. Coba kita daftar yuk bagian tubuh ini:
Wajah (kumis, janggut)
Tubuh atas (pundak, lengan, siku, jari, jempol, telunjuk, tengah, manis, kelingking)
Tubuh bawah (paha, lutut, kaki, telapak kaki, mata kaki)
Untuk memudahkan, kita bisa menempel bagian tubuh di dinding agar kita tidak lupa bagian tubuh mana saja yang anak belum hafal. Materi nya bisa diunduh di sini.
Bernyanyi Lagu Kepala, Pundak, Lutut, Kaki
Lagu anak-anak memang mempermudah kita untuk mengenalkan beberapa materi AVT. Termasuk Lagu Kepala, Pundak, Lutut, Kaki ini dapat kita gunakan untuk mengenalkan bagian tubuh yang khusus. Kita dapat lakukan kegiatan bernyanyi sambil bergerak mengikuti irama bersama ayah, bunda, anak, kakak dan adik. Dengan memainkannya bersama-sama, anak akan makin termotivasi dan lebih mudah menghafal nama bagian tubuh ini.
Untuk memudahkan instruksi, kami sengaja menempel gambar tersebut di dinding sehingga anak dapat menghafal pola gerakannya. Selain melatih anak mendengar panjang, hal ini juga untuk melatih anak untuk beraktivitas berurutan (sequencing). Ayah dan Bunda bisa unduh, cetak, dan tempel sendiri materi tersebut di sini.
Bagian tubuh khusus yang lain bisa kita terangkan dalam aktivitas sehari-hari ketika ada kesempatan.
Selamat mencoba!