Last updated on September 26, 2019
Tahapan mendengar setelah anak menggunakan alat bantu dengar merupakan sebuah tahapan yang berkelanjutan, dimulai dari Tahap Deteksi, Tahap Diskriminasi, Tahap Identifikasi, dan Tahap Pemahaman (Erber N, 1982 dalam www.greatervoice.com). Seorang anak yang menggunakan alat bantu dengar tidak akan langsung berbicara. Alat bantu dengar dan implan koklea merupakan sarana untuk membantu anak mendengar. Sedangkan berbicara lebih berhubungan dengan otak (pemahaman kosakata dan penggunaannya). Oleh karena itu, terapis dan orangtua akan membimbing anak untuk melalui setiap tahapan mendengar, di mulai dari yang sederhana (memahami bahwa ada suara di sekitar nya) hingga kompleks (percakapan dan mengikuti pelajaran di sekolah).
Tahap Deteksi (Detection)
Tahap pertama yang harus dikenalkan orangtua atau biasanya dikenalkan terapis kepada anak ialah kemampuan untuk membedakan “ada” dan “tidak ada” suara. Anak belajar untuk memberikan respon terhadap suara, memperhatikan suara, dan tidak merespon ketika tidak ada suara. Ketika anak sudah mampu membedakan antara ada suara dengan tidak ada suara, maka dapat dikatakan bahwa anak telah memiliki kemampuan deteksi suara (detection skill).
Respon anak ketika mendapatkan stimulasi suara dapat berbentuk bermacam-macam, diantaranya:
- Anak perhatian terhadap suara yang didengar (mata bergerak atau kepala bergerak; ketika si anak sedang memainkan sesuatu, dia menghentikan aktivitas nya sejenak).
- Anak akan mencari sumber suara, atau melokalisasi suara (menengok kanan atau ke kiri)
- Anak memberikan respon yang sudah disiapkan (misalnya terapis atau orangtua memberi contoh menyusun mainan donat ketika mendengar suara)
- Anak memberi respon spontan (tidak terduga).
Tahap Diskriminasi (Discrimination)
Tahapan mendengar kedua ialah melatih kemampuan anak untuk melihat persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih rangsangan bicara. Anak belajar untuk memperhatikan perbedaan di antara bunyi-bunyian, bahkan merespon bunyi yang berbeda.
- Anak memilih mainan yang diasosiasikan dengan bunyinya (sound-object association).
- Anak memilih mainan atau flashcard ketika 6 bunyi ling diperdengarkan satu persatu.
Tahap Identifikasi (Identification)
Tahapan mendengar ketiga ialah melatih kemampuan anak untuk mengulangi suara, menunjuk ke jenis suara, atau menulis suara yang terdengar.
Suprasegmental
Merupakan kemampuan untuk memahami ujaran berdasarkan aspek-aspek yang berhubungan dengan kualitas percakapan, yakni prosodic features (durasi, nada, kenyaringan, ritme, stres, dan intonasi).
- Anak berlatih untuk membedakan suara laki-laki, perempuan dan anak-anak.
- Anak belatih untuk membedakan suara keras dan lembut.
- Anak berlatih mendengar suara “ekspresif” ketika orangtua menceritakan buku
Segmentals
- Anak belajar mendengar kata-kata yang bervariasi dalam jumlah atau suku kata.
- Anak belajar satu suku kata berbeda-beda dalam isi vokal dan konsonan.
- Kata-kata di mana konsonan identik dan vokal berbeda, misal “tos” dengan “tas”.
- Kata-kata di mana vokal identik dan konsonan hanya berbeda dalam artikulasi, misal “kata” dengan “bata”.
- Kata-kata di mana vokal identik dan konsonan hanya berbeda dalam menyuarakan.
Tahap Pemahaman (Comprehension)
Tahapan mendengar keempat ialah pemahaman, yakni kemampuan untuk memahami makna ucapan dengan menjawab pertanyaan, mengikuti instruksi, parafrase, dan berpartisipasi dalam percakapan. Respons anak harus secara kualitatif berbeda dari rangsangan yang disajikan.
Pengurutan Auditori (Auditory Sequencing)
- Ekspresi sehari-hari
- Mengikuti arahan satu perintah, misal: lompat, atau lempar
- Mengikuti arahan di dalam kelas
- Mengurutkan dua-tiga-empat critical elements (warna, bentuk, anggota tubuh, dll)
- Mengurutan tiga perintah
- Urutan multi-critical elements (arah)
Keterampilan Pendengaran / Kognitif dalam Set Terdaftar Terstruktur
- Mengurutkan serangkaian perintah multi-critical elements
- Membuat identifikasi berdasarkan beberapa deskripsi terkait
- Mengurutkan tiga-empat-lima peristiwa
- Mengingat lima detail dari suatu peristiwa, cerita atau pelajaran
- Memahami ide utama dari pelajaran atau cerita yang kompleks
Keterampilan Pendengaran / Kognitif dalam Percakapan
- Menjawab pertanyaan yang membutuhkan pemahaman tentang gagasan utama dari percakapan singkat
- Mengutip pernyataan dari orang lain.
- Menawarkan kalimat yang relevan (berhubungan) secara spontan
- Memberikan komentar terhadap suatu kejadian
Sumber:
http://www.greatervoice.com/learning-modules/auditory-development/hierarchy-in-listening/