Press "Enter" to skip to content

Latihan Pernafasan untuk Anak Gangguan Pendengaran

Last updated on November 21, 2018

Mengeluarkan suara membutuhkan kemampuan optimal dari paru-paru dan diafragma untuk memompa arus udara dari paru-paru hingga mulut dan hidung. Jika tidak dilatih, anak dengan gangguan pendengaran akan memiliki kemampuan mengeluarkan suara yang pendek dan terlihat terengah-engah ketika berbicara. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk latihan pernafasan ialah: (1) meniup, (2) menyedot. Mudah bukan?

Hal sederhana seperti itu relatif tidak mudah bagi anak-anak yang belajar mendengar dan berbicara. Kegiatan ini membutuhkan waktu karena memang membosankan. Jadi, ajarkan dengan riang gembira dan bergantian. Berikan jeda waktu kepada anak apabila anak merasa kesulitan. Tidak perlu memaksa anak untuk cepat-cepat menguasainya.

Latihan Pernafasan Melalui Aktivitas

Metode ini kami himpun ketika terapi AVT dan diskusi bersama orangtua. Rata-rata mereka menganjurkan hal-hal berikut ini:

1. Meniup Potongan Kertas

Tips ini diajarkan oleh Bunda Sinta. Latihan pernafasan dengan meniup kertas dapat dilakukan di mana saja. Dapat dilakukan di sela-sela menunggu nasi matang, atau menunggu air panas untuk mandi siap.

Caranya:

  • Potonglah kertas kecil-kecil, misalnya 1 cm dari separuh halaman buku. Kemudian taruh di atas meja di hadapan anak.
  • Ajari anak untuk meniup tumpukan kertas tersebut. Fuuhh… fuhh… Lakukan perlahan hingga kertas nya tersebar di atas meja.
  • Kumpulkan kertas dan minta anak untuk mencoba.
  • Biasanya udara yang muncul berasal dari hidung, oleh karena itu kertas tersebut hanya bergoyang dan tidak berhamburan.
  • Tunjukkan kepada anak bahwa udara keluar dari mulut dengan cara menaruh tangan anak di depan mulut Ayah atau Bunda. Fuuhh, fuhh..
  • Minta anak untuk melakukan sekali lagi.
  • Apabila anak menolak, saat nya istirahat. Pastikan anak berlatih lagi di lain kesempatan hingga bisa menguasainya.

2.  Meniup Lilin

Latihan pernafasan dengan meniup lilin akan membutuhkan keterampilan yang lebih tinggi daripada meniup kertas. Bisa jadi saking si anak ingin agar lilin mati, dia mendekatkan hidungnya dengan lilin dan terkena api lilin.

Caranya:

  • Pasang lilin di atas meja atau di atas kotak kardus. Katakan bahwa ini api. Api nya panas. Bunda akan tiup.
  • Berikan contoh. Fuuh. Fuhh, lilinnya mati. Hore.
  • Berikan instruksi untuk meniup menggunakan mulut dengan mendekatkan tangan anak di depan mulut Bunda.
  • Minta anak untuk mencoba nya. Apabila belum berhasil. Berikan contoh lagi.
  • Minta anak untuk melakukan sekali lagi.
  • Apabila anak menolak, saat nya istirahat. Pastikan anak berlatih lagi di lain kesempatan hingga bisa menguasainya.

3. Meniup Lembaran Kertas

Meniup lembaran kertas dapat dilakukan dengan menggantung selembar kertas di depan anak, kemudian anak meniup kertas tersebut hingga bergoyang.

Caranya:

– Ambil selembar kertas.

– Pegangi kertas di depan anak.

– Minta anak meniup kertas hingga bergoyang pada jarak 20-40 cm.

http://sekitarduniaanak.blogspot.com

4. Meniup balon

Meniup balon membutuhkan kerja nafas perut yang besar. Sangat baik sebagai latihan pernafasan perut. Bisa dipilih balon tipis yang mudah berkembang sebagai sarana latihan bagi anak-anak.

Caranya:

– Berikan contoh meniup balon dan seperti apa bentuk lucu balon yang sudah jadi.

– Siapkan balon yang masih kempis.

– Minta anak untuk memilih warna balon nya.

– Minta anak untuk meniup balon dengan cara inpirasi (menghirup udara dari hidung) dan ekspirasi yang panjang (meniup melalui mulut) dengan memoncongkan mulut atau mecucu, dan dikerutkan.

– Tiup hingga balon mengembang penuh.

– Lama permainan 10-80 detik.

https://dokumen.tips/documents/terapi-bermain-pada-anak-meniup-balon.html

Bila balon masih cukup sulit untuk ditiup anak, maka setiap balon yang akan ditiup si anak perlu diregangkan dengan cara ditiup oleh Ayah. Tips ini diberikan oleh Mama Nuzaih.

5. Meniup Gelembung

Meniup gelembung dapat dilakukan sebagai alternatif metode. Media ini cukup sulit digunakan sebagai bahan belajar meniup karena membutuhkan koordinasi tangan, mata, dan mulut. Beri pemahaman kepada anak bahwa permainan ini mengasyikkan, dan rugi kalau dia tidak bisa memainkan nya. Walau tidak langsung bisa, setidaknya anak mengetahui jenis permainan ini.

latihan pernafasan
Meniup Gelembung Sabun

6. Menyedot Sedotan

Menyedot merupakan latihan pernafasan yang berbeda dengan meniup. Ayah dan Bunda bisa ajarkan dengan menggunakan sedotan dan es teh. Enak bukan?

7. Menyedot Sedotan Putar

Ini tips dari Papa Haydar, metode ini sama seperti nomor 6, tapi karena sedotannya melingkar, artinya udara yang harus disedot lebih banyak. 

8. Berlari

Berlari merupakan salah satu kegiatan yang mudah dan murah untuk dilakukan. Dengan berlari secara teratur dapat melatih pernafasan dada dan perut dan baik juga untuk kesehatan orang tua.

9. Berenang

Berenang merupakan kegiatan terbaik untuk melatih pernafasan. Karena rongga dada yang tertekan air akan menjadi latihan pernafasan yang lebih sulit bagi seorang perenang. Apabila Ayah dan Bunda memiliki kemampuan mengajarkan keterampilan berenang kepada anak, maka sebaiknya anak dikenalkan dengan olahraga ini sedini mungkin. Bisa juga dengan mengundang guru les berenang dengan biaya tertentu. Berikan pengertian kepada pelatih bahwa anak yang didaftarkan ini tidak menggunakan Alat Bantu Dengar ketika berlatih. Untuk pengguna implan koklea, Ayah dan Bunda dapat memasang pengaman air agar anak dapat menggunakan implan koklea sehingga dapat mendengar instruksi pelatih. Pengaman air juga barang mahal yang harus diperhatikan juga penggunaannya.

Untuk anak yang sudah cukup dewasa, bisa diminta untuk menirukan gerakan pernafasan perut seperti video ini. Jika akan dilakukan pada anak-anak, maka perlu dilatihkan dengan kegiatan yang memiliki unsur permainan seperti di atas.

Sumber:

https://abikurniawan.wordpress.com/2017/06/14/25-organ-untuk-berbicara-serta-fungsinya/

https://yosepnovemberrains.wordpress.com/2013/04/26/trik-tepat-tambah-power-vokal/

https://ndrew89dudu.wordpress.com/2011/10/04/melatih-diafragma/

https://asuhankeperawatanku.wordpress.com/2012/07/13/latihan-pernapasan/


http://sekitarduniaanak.blogspot.com/2014/03/tingkatkan-artikulasi-dengan-senam-mulut.html

Pos Sebelumnya
Pos Berikutnya

Tinggalkan Balasan