Press "Enter" to skip to content

Belajar Preposisi Depan-Belakang

Last updated on Februari 9, 2019

Preposisi Depan-Belakang merupakan kata abstrak yang juga cukup sering kita gunakan bersama anak. Misalnya ketika kita akan naik motor, kita akan meminta anak memilih antara duduk di depan, atau duduk di belakang. Sama seperti preposisi atas-bawah, belajar preposisi depan-belakang juga dikenalkan bersama karena kedua nya bertolak belakang / lawan kata.

Tujuan pengajaran preposisi ialah:

  1. Anak dapat berkembang secara natural dan memahami perintah sederhana di rumah dan di sekolah.
  2. Anak dengan gangguan pendengaran / tunarungu, dapat berlatih mendengar lebih panjang. Teori AVT berpedoman bahwa jika anak sudah cukup memahami kalimat sepanjang auditory memory 1 item, maka kita berbicara dengan panjang kata auditory memory 2 item.

Belajar Preposisi Depan-Belakang

Belajar preposisi depan-belakang harus menggunakan benda yang memiliki perbedaan antara bagian-depan dengan bagian-belakang. Jika melihat tubuh kita, depan artinya bagian muka ke arah depan, sedangkan belakang artinya bagian punggung ke arah belakang. Jadi, objek bantal dan guling tidak dapat kita jadikan sebagai subjek karena benda-benda ini tidak memiliki “muka” dan “punggung”.

Belajar Preposisi Depan-Belakang dapat terjadi pada dua kejadian, yakni subjek berada di dalam objek, dan subjek berada di luar objek. Nah, bingung ya? Kami jelaskan dengan contoh ya…

1. Subjek berada di dalam objek
Contoh mudah untuk menjelaskan ini ialah ketika Alkha duduk di dalam mobil di bagian depan.

2. Subjek berada di luar objek
Contoh nya ialah Alkha berdiri di depan bumper mobil.

Kedua kejadian ini harus kita kenalkan karena keduanya sama-sama umum terjadi di sekitar anak.

Material Yang Dapat Digunakan

Beberapa material yang dapat digunakan ketika AVT di rumah, yaitu:

  1. Sepeda Motor (Sebenarnya)
  2. Mobil (Sebenarnya)
  3. Mainan Mobil Jeep
  4. Boneka Kesayangan

1. Belajar Preposisi Menggunakan Sepeda Motor

Belajar preposisi depan-belakang dapat dilakukan dengan sepeda motor. Pengenalan ini tentu baru dapat dikenalkan ketika anak sudah mampu duduk tenang di atas motor. Caranya sederhana, yakni dengan meminta anak untuk duduk di depan sebelum anak naik ke motor, misalnya: “Alkha, ayo duduk di depan, Papa duduk di belakang”. Jika ada Mama Alkha yang membonceng, katakan pula bahwa Mama duduk di belakang. Berikan pemahaman kepada anak setiap kali anak akan diajak naik motor.

Selama dalam perjalanan, berikan keterangan kepada anak, bahwa dia duduk di depan, Papa duduk di belakang, Mama duduk di belakang. Bagaimana dengan noise (bising) yang ditimbulkan dari udara yang melewati alat bantu dengar atau cochlear implant nya? Mengenalkan anak dengan noise (bising) juga penting. Selama anak tidak melepas paksa ABD/CI nya, maka semua hal dapat dilakukan bersama anak. Jika khawatir anak tidak mendengar, maka Ayah dapat menepi, kemudian mulai lagi pemahaman preposisi depan-belakang lagi.

2. Belajar Preposisi Menggunakan Mobil

Belajar preposisi dengan menggunakan mobil sama seperti sepeda motor. Ketika anak duduk di depan, kita dapat mengatakan “Alkha duduk di depan, Papa duduk di depan, Mama duduk di belakang”. Jika ada Om atau Paman yang menyetir, sampaikan pula kepada anak, “Om duduk di depan, Alkha juga duduk di depan”.

3. Belajar Preposisi Menggunakan Mainan Mobil Jeep

Alat dan Bahan:

  1. Mainan Mobil Jeep
  2. Lego Karakter

Cara Bermain:

  1. Mainan mobil yang dapat digunakan tidak dibatasi pada jenis ini saja. Yang terpenting adalah mobil tersebut tidak memiliki atap dan kursi duduk depan dan belakang terekspos.
  2. Letakkan mobil di tengah meja. Posisi kan arah-mobil searah dengan arah-duduk si anak.
  3. Letakkan karakter papa-mama-anak di depan anak.
  4. Minta anak untuk meletakkan salah satu karakter untuk duduk di depan, misalnya: Papa mau duduk di depan.
  5. Jika terjadi kesalahan, ingatkan si anak. “Bukan, ini di belakang. Nah, ini duduk di depan”.
  6. Sabar dan terus berusaha hingga anak paham.

4. Belajar Preposisi Dengan Boneka Kesayangan

Alat dan Bahan:

  1. Boneka Monyet
  2. Beberapa mainan Mobil, Pesawat, atau yang disukai.

Cara Bermain:

  1. Letakkan boneka di lantai terpisah dengan anak. Arahkan monyet searah dengan anak. (“Punggung” monyet menghadap “muka” anak).
  2. Ayah atau Bunda bisa duduk di sebelah anak, atau memangku anak.
  3. Minta anak meletakkan mobil merah di depan boneka monyet. Jika terjadi kesalahan, langsung dibenarkan.
  4. Minta anak meletakkan mobil biru di belakang monyet. Jika terjadi kesalahan, langsung dibenarkan.
  5. Jika anak sudah cukup memahami, coba putar boneka monyet sehingga berhadapan dengan anak.
  6. Minta anak meletakkan mobil merah di depan monyet, dan mobil biru di belakang monyet. Kira-kira, anak memahami atau tidak dengan preposisi depan-belakang ini?

Sudah cukup banyak ide tentang belajar preposisi depan-belakang pada kegiatan ini, sekarang tugas Ayah dan Bunda untuk mencoba. Jangan lupa berikan afeksi kepada anak ketika berhasil menyelesaikan tugas.

Pos Sebelumnya
Pos Berikutnya

Tinggalkan Balasan