Press "Enter" to skip to content

Deteksi Suara Melalui Permainan Agar Anak Sadar Suara

Last updated on Maret 11, 2020

Tahapan Deteksi Suara merupakan tahap paling awal setelah alat bantu dengar mulai digunakan oleh anak dengan tujuan agar anak sadar terhadap suara. Biasanya orangtua belum memiliki jadwal terapi auditori verbal bersama Praktisi AVT. Nah, sembari menunggu jadwal terapi, orang tua dapat melakukan beberapa hal ini bersama anak ketika di rumah. Ingat ya, membersamai anak harus dengan ketulusan hati dan kegembiraan, tidak perlu bersedih lagi karena ada jalan bagi anak-anak kita menuju dunia verbal seperti mereka.

Pra Deteksi Suara Dalam Aktivitas

Tahapan deteksi suara dapat dilakukan dengan sederhana. Pilihlah ruangan yang cukup hening sehingga suara yang dibuat dapat diterima dengan baik oleh anak. Bunda dapat memulai dengan memberikan suara ketukan pada daun pintu. Tok tok tok. tok tok tok (jeda) Dengar? Tanyai anak sambil menunjuk telinga. Pindah ke obyek lain Bun, misalnya meja kaca. Tik tik tik tik tik tik (jeda) Dengar? Tanyai anak sambil menunjuk telinga.

Walaupun anak merasa bingung dengan apa yang sedang Bunda lakukan, tapi lakukan saja secara berkala dalam sehari. Dengan menunjuk telinga diharapkan anak lebih fokus pada area yang ditunjuk, yaitu telinga yang baru menggunakan alat bantu dengar. Penggunaan isyarat tangan tidak harus dilakukan tergantung kemampuan anak. Apabila anak cukup sulit untuk fokus, maka teknik ini dapat dilakukan. Memberikan jeda akan memberi kesempatan kepada anak untuk mempercayai pendengaran nya.

Pra Deteksi Suara (Conditioning)

Deteksi suara melalui permainan dapat dilakukan dengan mempersiapkan hadiah / reward kepada anak. Hadiahnya tidak berupa makanan, atau permen, tapi dapat menyentuh mainan yang ada di depan nya. Metode ini efektif untuk anak-anak. Biasanya dilakukan di tempat terapi AVT. Sebagai gambaran, Ayah dan Bunda dapat menonton video youtube ini.

Di dalam tahap deteksi suara, ada istilah lain untuk membantu anak mempersiapkan diri dengan bunyi-bunyian, yakni conditioning. Contoh conditioning dapat Ayah dan Bunda tonton pada video youtube ini.

Permainan Ada Suara dan Tidak Ada Suara

Tahapan deteksi suara dianggap berhasil ketika anak mampu memberikan respon terhadap suara yang didengar, dan tidak memberikan respon ketika tidak mendengar suara. Hal ini akan berguna ketika Ayah dan Bunda akan memastikan perubahan ambang pendengaran anak setelah penggunaan alat bantu dengar melalui Free Field Test di hearing center pilihan Anda.

Deteksi suara dapat dilakukan dalam permainan bersama Ayah dan Bunda. Sebelumnya Bunda dapat mempersiapkan permainan nya terlebih dahulu. Bunda dapat membuat mainan dari kaleng bekas, dan mengisinya dengan 1 buah kerikil sehingga bila kaleng tersebut digoyang, kaleng akan mengeluarkan suara. Kemudian, buat 1 buah kaleng bekas lagi dengan corak yang sama, tanpa perlu ditambahkan apapun. Jadi sekarang Bunda memiliki 2 buah kaleng yang identik (sama persis) yang dapat digunakan untuk belajar deteksi suara.

Ajak ayah untuk ikut bermain. Lakukan langkah sebagai berikut:

  1. Letakkan kaleng-kaleng di depan ayah
  2. Bunda meminta ayah mengambilkan kaleng yang berbunyi dengan berkata, “Mama mau yang ADA SUARA! “.
  3. Ayah dapat menggoyang-goyang kaleng kosong sehingga mendapati bahwa kaleng tersebut tidak bersuara. Sambil menggeleng, Ayah berkata “Tidak ada suara.” Berikan ekspresi wajah sedih. Bunda juga dapat menegaskan kondisi tersebut dengan berkata, “Tidak ada suara” sambil memberikan ekspresi wajah sedih.
  4. Ulangi lagi hingga menemukan kaleng yang berisi suara dan dengan wajah berseri berkata, “ADA SUARA!”.
  5. Ayah kemudian menyerahkan kaleng yang ada suara kepada Bunda.
  6. Rayakan dengan berteriak, “Horeee”, sambil bertepuk tangan.
  7. Setelah beberapa kali dilakukan, berikan kesempatan kepada anak untuk mencoba nya dan bantu dia menemukan suara.

Sumber:

(1) www.greatervoice.com

Pos Berikutnya

Tinggalkan Balasan