Press "Enter" to skip to content

Belajar Menyamakan Benda dan Gambar, Pondasi Kognisi Anak

Last updated on April 27, 2019

Mampu menyamakan benda (matching) merupakan salah satu kemampuan kognitif dasar dimana seorang anak dapat memahami bahwa sebuah benda dapat memiliki kesamaan bentuk, ukuran, warna, gender, rasa, dll. Belajar menyamakan benda dapat menjadi salah satu aktivitas awal yang dapat dilakukan bersama-sama anak dengan gangguan pendengaran. Berdasarkan ISD, kita mengetahui bahwa kemampuan menyamakan benda seharusnya muncul ketika anak berusia 10-12 bulan. Jika belum, maka kita lakukan serangkaian permainan dengan menggunakan mainan yang dapat memunculkan kosakata pertama yang disusun oleh Simser. Kita dapat mengajarkan kepada anak baik dari aspek kognitif dan aspek pendengaran. Belajar menyamakan benda kemudian gambar akan membuka kemungkinan bagi anak untuk bermain menggunakan flashcard, dan membuka peluang belajar konsep lain nya, misalnya belajar warna dan belajar besar-kecil.

Menurut Bunda Riska Timoty, terdapat 20 fase menyamakan (matching) yang secara bertahap dapat dilalui anak, yaitu:

  1. Menyamakan Benda ke Benda Identik (Mainan atau Benda Fisik)
  2. Menyamakan Gambar ke Gambar Identik (Kata Benda)
  3. Menyamakan Gambar ke Gambar Identik (Kata Kerja)
  4. Menyamakan Warna
  5. Menyamakan Bentuk
  6. Menyamakan Ukuran
  7. Menyamakan Benda ke Gambar (Mainan ke Gambar)
  8. Menyamakan Gambar ke Benda
  9. Menunjuk atau Mengambil Yang Sama
  10. Menyamakan Berbagai Critical Elements (Warna, Bentuk, Ukuran, dll)
  11. Mengelompokkan Berdasarkan Critical Elements
  12. Mengelompokkan Benda Non-Identik
  13. Mengelompokkan Gambar Non-Identik
  14. Menyamakan Benda ke Gambar dan Gambar ke Benda Non-Identik
  15. Menyamakan Gambar Kerja Non-Identik
  16. Menyamakan Kuantitas
  17. Memasangkan Dua Objek yang Berhubungan (Asosiasi)
  18. Menyamakan Gambar Emosi
  19. Menyamakan Gambar Berdasarkan Preposisi
  20. Menyamakan Huruf, Angka, dan Kata-Kata

Kemampuan Menyamakan Benda Dalam Banyak Variasi Permainan

Tidak ada cara yang lebih baik daripada mengajari anak selain dengan menggunakan permainan yang menyenangkan. Konsep Menyamakan Benda dapat diajarkan melalui beberapa permainan.

(1) Belajar Konsep Kesamaan Menggunakan Benda Asli dan Mainan

Mainan dengan tema memasak dan makan bersama, menurut saya paling mudah dimainkan di rumah. Mainan piring dan sendok dapat dibandingkan dengan piring dan sendok sebenarnya. Aktivitas ini dapat dilakukan ketika makan pagi, atau makan siang, atau pun makan malam. Si anak menyiapkan makanan mainan nya, Bunda menyiapkan makanan di piring atau menyuapi anak dengan makanan. Bunda dapat terus memasukkan kata “piringnya Sama”, “Sendoknya juga sama”, “Ini piring punya Alkha, ini piring punya Mama”. 

Penanak Nasi dan Peralatan Makan
Mainan Penanak  Nasi dan Peralatan Makan

Selama Ayah Bunda terus memberikan masukan kata-kata melalui alat bantu dengar nya, maka sebanyak itulah informasi-auditory yang diterima si anak. Anak yang sudah menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea berarti si anak sudah mendengar. Lebih baik tidak banyak menggunakan isyarat tangan, apabila tidak benar-benar dibutuhkan. Kita menginginkan si anak memahami bahwa barang yang sedang dipegang ini bernama “piring” dan berfungsi sebagai tempat makanan.

Si anak nantinya akan menunjuk ke arah rak piring sebagai isyarat bahwa dia ingin makan. Tanyai anak terlebih dahulu sebelum mengambil piring, “Alkha mau makan?. “Ambil piring ya. Ini piring”. “Terus ambil nasi. Nasinya panas, aww, panas”. Apakah anak akan memberikan respon, seingat saya untuk beberapa bulan, tidak. Tapi lambat laun anak akan memberikan respon. Ayah dan Bunda harus bersabar. Untuk membuat anak paham bahwa setiap benda memiliki nama, tidak mudah. Anak harus terus didorong untuk mau mendengar dan mendengar terlebih dahulu sebelum akhirnya diajari untuk mengeluarkan suara.

(2) Belajar Menyamakan Benda Menggunakan Mainan

Mainan yang kami gunakan ialah pesawat dan mobil yang memiliki bentuk yang sama. Ayah dan Bunda dapat membeli mainan tersebut di banyak tempat. Nah, kenalkan kepada anak, bahwa kedua benda ini memiliki kesamaan bentuk dengan berkata “Bentuknya Sama”.

(3) Belajar Konsep Menyamakan Menggunakan Puzzle

Bermain puzzle merupakan salah satu permainan yang membentuk kemampuan motorik halus seorang anak. Bermain puzzle bagi seorang anak bisa jadi menyenangkan, tapi bila terlalu rumit bisa menjadi menyebalkan. Bermain puzzle harus menyesuaikan kemampuan anak. Pada awal-awal bermain puzzle, gunakan puzzle dengan model wooden knobbed puzzle. Dengan cara ini anak lebih mudah memegang, dan lebih mudah mengatur arah puzzle ketika akan mengembalikan pada tempatnya.

Cara Bermain:

Ayah dan Bunda dapat mengajari anak untuk mengembalikan puzzle yang berserakan di sekitar papan utama ke dalam masing-masing puzzle yang berbentuk sama. Orang tua berkata, “Bentuknya Sama”. Puzzle knob ini relatif mudah dikerjakan oleh anak karena bagian yang dikembalikan memiliki gambar yang sama dengan gambar di papan utama.

Puzzle Knob Sayuran

Bisa juga menggunakan puzzle geometris. Belajar menggunakan puzzle geometris ternyata cukup sulit bagi Alkha. Puzzle ini secara berkala kami mainkan bersama Alkha, karena fungsi koordinasi tangan yang baik sangat diperlukan untuk menyelesaikan permainan puzzle geometris ini. Jadi jangan khawatir kalau anak Ayah dan Bunda cukup lama memainkan puzzle ini, ya… Sabar, pelan-pelan…

konsep kesamaan bentuk
Puzzle Susun Geomeris

Artikel ini kami tulis untuk menjembatani artikel selanjutnya karena memahami Konsep Sama merupakan hal yang penting dan seharusnya didahulukan orang tua untuk diajarkan kepada anak dengan gangguan pendengaran. Setidaknya Ayah dan Bunda mendapatkan gambaran sederhana tentang Tips AVT di rumah tentang Konsep KESAMAAN Benda. Tambahan tips dari Bunda untuk melengkapi artikel ini sangat kami harapkan lho. Bisa ikut komentar di bawah ya….

Pos Sebelumnya
Pos Berikutnya

Tinggalkan Balasan