Last updated on Oktober 2, 2018
Belajar Konsep Warna merupakan salah satu konsep dasar dalam pendidikan anak usia dini. Anak dengan gangguan pendengaran umumnya kesulitan mencerna konsep yang abstrak, termasuk warna. Konsep warna diajarkan agar anak mampu: (1) menyebutkan nama warna, (2) menyamakan warna, dan (3) membedakan warna. Ketika belajar konsep warna sebaiknya (1) anak memahami sebagian nama-nama benda (bisa juga dari kata penting simser) dan (2) memahami Konsep Kesamaan Benda.
Perhatikan Beberapa Hal Ini Ketika Belajar Konsep Warna
Beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan ketika Belajar Konsep Warna adalah:
1. Konsep warna lebih mudah diajarkan dengan media mainan.
2. Konsep warna harus dilakukan dengan mengenalkan 1 warna secara terus menerus hingga benar-benar memahami bahwa yang sedang di SAMA kan adalah warna nya, walaupun bentuknya bermacam-macam.
3. Setelah konsisten 1 warna, lanjut ke 2 warna.
4. Ketika belajar 3 warna, gunakan kombinasi warna merah-hijau-biru, atau kombinasi merah-hijau-kuning. Setelah konsisten 3 warna, Bunda dapat tambahkan warna lain secara bertahap.
Jangan Lakukan Hal Ini Ketika Belajar Konsep Warna
Beberapa hal yang sebaiknya jangan dilakukan adalah:
1. Jangan mengenalkan warna sekaligus. Kenalkan satu warna, misalnya merah, hingga mengerti benar konsep warnanya. Anak akan mengalami kebingungan apabila semua warna dikenalkan sekaligus pada permulaan pembelajaran.
2. Jangan gunakan kombinasi warna biru dan kuning. Kedua warna tersebut sulit dibedakan bagi anak dalam masa pengenalan konsep, di mana Biru (i u) dan Kuning (u i) menggunakan vokal yang bertukar tempat (Informasi dari Bunda Sinta Nursimah). Pastikan anak memahami salah satu warna dahulu untuk belajar warna yang lain.
Beberapa Metode Belajar Konsep Warna
1. Belajar Menyamakan Warna Menggunakan Media Botol Bekas Air Mineral
Alat dan Bahan:
– Siapkan media mainan berupa botol minuman 1.5 liter yang dipotong setengahnya kemudian lapisi botol dengan kertas berwarna merah.
– Tempel botol tersebut ke tempat yang mudah dilihat dan terjangkau tangan anak dengan dobel-tip hitam tebal.
– Simpan potongan kertas warna yang tidak terpakai.
Cara Bermain (1):
– Setiap hari dan setiap saat, Bunda sebutkan bahwa botol ini berwarna merah, dan minta anak untuk memasukkan mainan-mainan berwarna merah ke dalam botol. Biarkan mainan pesawat, mobil, motor, potongan puzzle, dll yang berwarna merah dimasukkan si anak.
– Ketika memulai 2 warna, berikan 2 warna itu untuk dimasukkan ke dalam botol sesuai dengan warnanya.
– Apabila terjadi kesalahan, maka LANGSUNG perbaiki sehingga anak semakin memahami respon yang Bunda lakukan. Cukup katakan “Ini tidak sama, harusnya disini” dan pindahkan warna yang salah ke tempat yang benar.
Cara Bermain (2):
– Gunakan kertas warna sisa yang masih disimpan.
– Ajak anak untuk memotong kertas menggunakan gunting.
– Minta anak memasukkan potongan kertas ke dalam botol dengan warna yang sama. Berikan penekanan apabila memberikan perintah, “Alkha, kertas warna merah masukkan ke botol yang sama, warna merah.”
– Kegiatan memotong kertas merupakan salah satu kegiatan yang direkomendasikan psikolog anak karena dapat meningkatkan motorik halus anak.
2. Bermain Menyebut Nama Warna Menggunakan Kartu Pintar (Kegiatan Konsistensi)
Bermain menyebutkan nama warna dapat dilakukan setelah kegiatan nomor 1 di atas telah dilakukan. Anak sudah memahami beberapa nama warna.
Alat dan Bahan:
– Bunda dapat membeli kartu pintar melalui online-shop, atau bisa cetak sendiri di kertas foto atau kertas biasa. Bahannya bisa buat sendiri atau bisa diunduh di sini. Setelah itu dipotong-potong menjadi kartu.
– Tempel kartu di lemari pakaian (atau tembok kalau ga eman-eman, hehe).
– Siapkan bola dari kertas sehingga tidak sakit apabila mengenai kepala. Pakai saja kertas yang tidak terpakai, kepal-kepal kemudian bungkus dengan selotip hingga menyerupai bola.
Cara Bermain (1):
– Setiap kali anak melewati tembok atau lemari yang ditempeli kartu pintar, minta anak menyebutkan satu nama warna yang Bunda tunjuk. “Ini warna apa?”
– Ketika anak berhasil menunjuk, ungkapkan kebahagiaan itu dengan berkata “Benar!”, “Hebat!”. Berikan penekanan agar anak semakin banyak mendapatkan masukan nama warna, “Benar, ini warna merah”.
– Ketika anak salah menunjuk, maka langsung arahkan telunjuknya ke warna yang benar. Agar anak semakin paham tentang konsep warna. “Bukan, yang ini warna merah”.
Cara Bermain (2)
– Minta anak memegang bola dari kertas tersebut.
– Minta anak untuk melempar bola ke arah warna yang Bunda sebut. “Alkha dengar! Lempar bola ke warna merah!”
– Kegiatan ini lebih asyik apabila bergantian dengan ayah dan bunda.
– Ayah dan bunda dapat pula sengaja melempar warna warna yang tidak dimaksud, Misalkan: “Ayah, Bunda mau ayah lempar ke warna Merah”. Ayah dengan sengaja melempar ke warna hijau. Bunda katakan “Bukan, bukan hijau! Yang warna merah”.
3. Bermain Konsep Warna dengan Mewarnai
Konsep warna dapat diajarkan melalui media mewarnai. Beberapa anak menyukai metode ini. Memberi warna juga merupakan latihan motorik halus yang baik.
Alat dan Bahan:
– Sebuah Meja.
– Kertas putih bergambar, misalnya katak.
– Satu buah crayon warna, misalnya hijau.
Cara Bermain:
– Ajak anak untuk mewarnai.
– Keluarkan kertas gambar.
– Berikan gambaran tentang objek yang ada di depannya, “Ini katak, jalannya melompat hap hap hap. Yuk kita warnai. Katak warna nya hijau.”
– Ajari anak untuk menggenggam crayon dan mulai mewarnai. Pada usia dini, anak akan mencoret-coret saja. Ya gapapa, yang penting anak mau mendengarkan kata hijau untuk keseribu kalinya. Karena posisi Bunda disebelah anak, maka diharapkan suara yang di dengar bisa lebih jelas lagi.
4. Memahami Konsep Warna Melalui Warna Pakaian
Konsep warna dapat diajarkan dengan memberikan penekanan pada satu warna dalam beraktivitas sehari-hari. Pada hari yang telah ditentukan; Ayah, Bunda dan Anak menggunakan satu pakaian dengan warna merah. Diusahakan untuk memilih baju yang tidak mengandung warna selain merah. Artinya setiap warna pada pakaian yang dikenakan Ayah, Bunda dan Anak ialah sama-sama berwarna merah. Dengan secara langsung memberikan contoh kesamaan warna, diharapkan anak lebih mudah memahami bahwa setiap benda bisa jadi memiliki kesamaan warna. Jika anak sudah mampu memahami kesamaan warna, maka akan lebih mudah untuk membedakan warna.
Dari keempat metode diatas, metode yang paling efektif -menurut kami- untuk membuat anak kami memahami warna ialah metode nomor 1, yakni menyamakan warna dengan menggunakan botol mineral bekas. Adapun nomor 4 berhasil digunakan oleh Mama Fatih.
Sumber:
https://www.duniabelajaranak.id/kak-zepe-lagui-anak-15-aktivitas-menyenangkan-untuk-melatih-motorik-halus-anak/
http://theconversation.com/early-motor-skills-may-affect-language-development-42200