Last updated on Februari 25, 2019
Mendapatkan alat bantu dengar gratis merupakan keinginan orangtua yang memiliki anak tunarungu. Saat ini, harapan tersebut sedikit banyak diwujudkan oleh Starkey Hearing Foundation. Ayah dan Bunda dapat mendaftar untuk mendapatkan donasi Alat Bantu Dengar gratis. Starkey Hearing Foundation merupakan organisasi non-profit dari Amerika yang telah membagikan ribuan alat bantu dengar ke negara-negara yang masih sedikit mendapatkan akses alat bantu dengar. Indonesia termasuk negara yang mendapatkan program bantuan ini dan pembagian donasi ABD telah dilakukan selama beberapa tahun.
Alat Bantu Dengar kebanyakan tidak dijamin asuransi kesehatan swasta, tapi sebagian perusahaan ada yang bersedia menjaminnya. Jika di luar negeri banyak program-program bantuan untuk meringankan kebutuhan pembelian ABD, namun untuk di Indonesia belum banyak organisasi semacam itu.
BPJS Kesehatan sebagai organisasi jaminan sosial masyarakat belum mampu memberikan klaim pembelian alat bantu secara penuh atau gratis. Saat ini, BPJS Kesehatan dapat membantu pembelian Alat Bantu Dengar dengan nominal 500 ribu rupiah hingga 1 juta rupiah. Hubungi BPJS Kesehatan untuk menanyakan lebih lanjut.
Cek Kemampuan Alat Bantu Dengar
Anak tunarungu memiliki variasi gangguan pendengaran yang berbeda-beda, ada yang mengalami gangguan pendengaran ringan, gangguan pendengaran sedang, dan gangguan pendengaran berat. Kita sebagai orangtua hanya dapat memastikan apakah anak mendapatkan manfaat dengan penggunaan alat bantu dengar yang kita peroleh secara gratis itu secara objektif.
Pengukuran kemampuan alat bantu dengar memang tidak dapat langsung dilakukan. Semua membutuhkan waktu karena anak harus melalui tahapan mendengar. Untuk itu, setidaknya anak dapat melampaui tahapan deteksi suara (sadar suara) dan diskriminasi suara (membedakan dua buah jenis suara). Jika anak tidak kunjung melalui dua tahapan dari empat tahapan mendengar, maka sebaiknya orangtua mulai memikirkan untuk mendapatkan alat bantu dengar yang sesuai atau melakukan pemeriksaan ke dokter tumbuh kembang anak untuk mendapatkan rekomendasi lanjutan.
Bagaimana Menyikapi Ekspektasi
Ekspektasi setiap orangtua itu berbeda. Mimpi dan harapan yang Ayah dan Bunda gantungkan kepada anak juga berbeda-beda. Jika Ayah dan Bunda menentukan pilihan bahwa anak tidak harus menggunakan alat bantu dengar yang sesuai, maka kewajiban orangtua ialah belajar bahasa isyarat dan mengajari anak membaca dan menulis. Tujuan nya ialah agar anak dapat berkomunikasi dengan lebih baik lagi di masyarakat walau tanpa bahasa verbal.
Jika Ayah dan Bunda memiliki impian agar anak dapat berkomunikasi verbal, maka syarat utama ialah anak mendapatkan manfaat dari alat bantu dengar itu. Secara terukur hal ini dapat dipastikan dengan melakukan FFT (Free Field Test) di Hearing Center terdekat. Sedangkan, syarat FFT ialah anak sudah cukup mahir mendengar, yakni sadar suara, dan mau memperhatikan beberapa suara nada murni selama FFT.
bagaimana caranya untuk mendapat bantuan alat bantu dengar