Press "Enter" to skip to content

Mimpi Orangtua agar Anak Tunarungu Dapat Berbicara

Last updated on Maret 18, 2019

Dalam perjalanan pulang mengantarkan terapi anak, kami menyetel radio di dalam mobil. Waktu itu hampir memasuki sholat Jumat, jadi rata-rata semua stasiun berisi nasyid (lagu islam) dan ceramah. Kami memilih mendengarkan seorang ustadz bernama Kiai Imron. 

Seseorang yang sedang mengalami kesempitan boleh berharap untuk mendapatkan kemudahan dan keselamatan. Namun, harapan yang dilantunkan dan dipikirkan sebaiknya disertai dengan usaha (ikhtiar). Dimisalkan oleh beliau apabila seseorang yang sudah lanjut usia masih ingin naik haji, yang bersangkutan sebaiknya menyertainya dengan memulai menabung. Hal yang terjadi apabila usaha -walaupun kecil- tidak dilakukan, maka beban harapan itu menjadi besar dan akan semakin memberatkan kehidupan. Kehidupan menjadi tidak nyaman dan menjadi tidak produktif.

Memiliki anak dengan gangguan pendengaran berat juga merupakan salah satu kesempitan dalam kehidupan di dunia. Orangtua hanya dapat melaluinya dengan keikhlasan dan usaha seoptimal mungkin. Saya pikir tidak sepenuhnya benar ketika anak dari keluarga dengan kelapangan ekonomi akan memiliki masa depan yang lebih baik daripada anak dari keluarga dengan kesempitan ekonomi. Semua adalah takdir dari Allah semata. Orangtua hanya memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan seoptimal mungkin pada anak berkebutuhan khusus untuk dapat menjadi anak yang saleh, mandiri, dan percaya diri.

Beruntungnya Ada Informasi Digital yang Gratis dan Murah

Pada era digital sekarang ini, segala informasi telah tersedia secara gratis dan murah. Orangtua tinggal mencari pengetahuan yang tersebar dan mengumpulkannya, memahaminya, dan menerapkannya kepada anak ketika di rumah. Orangtua yang mampu secara finansial akan memberikan terapi AVT secara rutin kepada si anak, karena menurut mereka hal tersebut masih dalam kadar kemampuan mereka. Bagi orangtua yang kurang mampu, bisa sesekali saja mengikuti terapi untuk mendapatkan pengalaman belajar bersama anak dan terapis dalam kegiatan AVT untuk mendapatkan gambaran tentang terapi AVT. Beberapa orang tua termasuk kami seringkali mengalami kesulitan ketika menerapkan AVT di rumah. Situasi dan durasi di tempat terapi berbeda jauh dengan kondisi ketika di rumah. Karena itu beberapa tips AVT kami tulis di sini untuk memberikan informasi yang mungkin dibutuhkan Ayah dan Bunda ketika di rumah.

Anak tunarungu dapat berbicara dengan baik merupakan pilihan dari orangtua. Orangtua jangan merasa terbebani apabila keterbatasan waktu dan finansial yang dimiliki sedikit banyak akan mempengaruhi perkembangan bahasa dan kognitif si anak. Tapi merasa terbebani lah bila usaha yang orangtua lakukan tidak seoptimal yang seharusnya dapat dilakukan. Misalnya orangtua memiliki kemampuan membelikan alat bantu dengar sendiri, tetapi lebih berupaya mendapat alat bantu dengar dari donasi, atau orang tua memiliki kecukupan materi, tetapi tidak memberikan stimulasi AVT secara berkala di klinik AVT. Semakin lama anak kekurangan stimulasi maka semakin tertinggal kemampuan dengar nya dari teman seusianya.

Sekilas Tentang Alkha

Alkha (4 tahun 8 bulan) saat ini masih menjalani terapi di Yayasan Aurica dan Kasoem Hearing Center di Surabaya. Hasil ASSR menunjukkan bahwa Alkha mengalami gangguan pendengaran sangat berat sehingga dia menggunakan ABD Super Power dan Implan Koklea untuk dapat mendengar. Alkha melakukan terapi AVT sebanyak 1-2 kali dalam seminggu.

Kami masih dalam proses mendidik Alkha untuk mendengar dan berbicara dengan baik. Jalan kami masih sangat panjang. Beberapa tips AVT kami tulis berdasarkan pengalaman kami dan beberapa orang tua lain yang bersedia berbagi pengalaman. Perkembangan bahasa anak -sekecil apapun- wajib disyukuri karena tahapan yang dilalui anak -untuk mendengar dan berbicara- ternyata cukup banyak dan melelahkan. Kami doakan semoga Ayah dan Bunda juga dapat berproses meraih mimpi agar anak tunarungu dapat berbicara.

Pos Sebelumnya
Pos Berikutnya

Tinggalkan Balasan